*..Welcome To My Home...Thanks For Coming..*

Minggu, 11 November 2012

Perkembangan Model Atom


MODEL-MODEL ATOM I. 
PENDAHULUAN 
 Definisi awal tentang konsep atom berlangsung > 2000 thn. Dulu atom dianggap sebagai bola keras sedangkan sekarang atom merupakan satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh. 
Menurut pandangan filosof Yunani, atom adalah Konsep kemampuan untuk dipecah yg tiada berakhir. Menurut Leucippus pada abad ke-5 SM, Ada batas kemampuan untuk dibagi, sehingga harus ada bagian yang tidak dapat dibagi lagi. Lalu disusul Democritus (380-470 SM). Ia berpendapat bahwa A: tidak, tomos: dibagi. 

Jadi atom adalah partikel yang tidak dapat dibagi lagi. Atom setiap unsur memilki bentuk & ukuran yang berbeda. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911) dan disempurnakan oleh Bohr (1914). Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi elektromagnetik hf. Setelah model atom Bohr, Heisenberg mengajukan model atom yang lebih dikenal dengan model atom mekanika gelombang atau model atom modern.
Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran mengenai susunan partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom. II. ISI  Model Atom JJ Thomson J.J Thomson (1856-1940) menamakan partikel bermuatan negatif tersebut dengan elektron. Sekitar tahun 1897, beliau yang pertama kali menentukan perbandingan antara muatan dan massa elektron. 
Thomson menggunakan prinsip bahwa partikel-partikel yang bergerak melalui medan magnetik akan dibelokkan. Gambar diatas menunjukkan skema rangkaian peralatan yang digunakan oleh Thomson. Jika sebuah partikel bermuatan e dan kecepatan v memotong tegak lurus daerah medan magnetik B, maka partikel akan menempuh lintasan berbentuk lingkaran dengan jari-jari r= dengan m dan e adalah massa dan muatan partikel, sehingga perbandingan adalah r dan B dapat diukur, sedangkan v belum diketahui. Untuk mengukur v digunakan Spektrometer massa. 
Partikel bermuatan e yang diletakkan dalam medan listrik akan mengalami gaya listrik sebesar Flistrik = e.E partikel bermuatan ini akan menyimpang dalam medan listrik. Penyimpangan ini dapat ditiadakan dengan memasang medan magnetik B dan kapasitor, yang arah garis gayanya tegak lurus dengan arah medan listrik E. alat ini disenut sebagai Selektor kecepatan. Karena dapat memilih kecepatan partikel yang akan diteruskan. 
Partikel bermuatan mula-mula dikirim melalui sebuah alat Selektor kecepatan. Kemudian partikel ini memasuki daerah medan magnetik B0 (mengarah kedalam kertas). Hal ini menyebabkan ion bergerak dengan lintasan setengah lingkaran dan menumbuk film fotografik di P. Medan magnetik B akan menghasilkan gaya Lorentz sebesar FLorentz = B.e.V inilah gaya yang meniadakan gaya listrik, sehingga elektron dalam kapasitor tetap berjalan lurus. 
Maka: Flistrik = FLorentz e.E = B.e.V E dan B dapat diukur, sehingga kecepatan partikel dapat ditentukan. Dengan demikian dapat diketahui nilai perbandingan Thomson mendapat hasil =1,7588.1011 Coulomb Kg-1 "Teman-Teman bisa mendownload dbawah ini" Download Button DOWNLOAD

2 komentar: